Kamis, 17 Juni 2010

Untaian Nasehat

Beramal....Beramal....Beramal!!!

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak ( pula ) mereka bersedih hati. ( QS. Al-Quran :277 )

Tiga hal yang mengikuti mayat, yaiutu : keluarganya, hartanya dan amalnya, maka dua yang kembali dan satu tetap ( mengikuti ). Keluarga dan hartanya kembali dan yang tetap ( mengikuti ) adalah amalnya. ( HR. Bukhari-Muslim )

Pergunakanlah lima macam ( waktu ) sebelum datang yang lima macam lagi. Pergunakanlah hidupmu sebelum datang matimu, sehatmu sebelum datang sakitmu, waktu senggangmu sebelum datang kesibukanmu, mudamu sebelum datang masa tuamu dan kayamu sebelum datang miskinmu. ( HR. Baihaqi dari Ibnu Abbas )

Senyummu melihat wajah saudaramu, bagimu adalah sedekah. Dan menyuruhmu akan yang baik-baik dan melarangmu akan yang mungkar-mungkar, adalah sedekah. Dan menunjukkan akan seseorang yang dalam perjalanan yang sesat, bagi engkau adalah sedekah. Dan membuang batu, duri dan tulang dari jalan, bagimu itu adalah sedekah. ( HR. Bukhari )

Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal sholeh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri merkea, pelindung dan penolong selain daripada Allah. ( QS. An-Nisa:173 )

Dan belanjakanlah ( harta bendamu ) di jalan Allah dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. ( QS. Al-Baqarah :195 )

Senin, 14 Juni 2010

9 Anak Keturunan Syetan

Khalifah Umar bin Khatthab r.a. berkata “anak keturunan setan ada sembilan yaitu Zalitun, Watsin, Liqaus, A’wan, Haffat, Murrah, Muwasith, Dasim, dan Wilhan.

Zalitun adalah penguasa pasar yang memancangkan bendera ( mengajak para pedagang untuk berbuat serong, dusta dan menipu timbangan )

Watsin adalah penguasa bencana ( senang membuat kegaduhan )

A’wan adalah pendamping penguasa ( yang menghembus-hembuskan kezaliman )

Haffat adalah pendamping peminum ( arak )

Murrah adalah pendamping buluh perindu

Liqaus adalah pendamping penyembah api ( yang membuat orang enggan beribadah )

Muwasith adalah penguasa berita ( dusta ) yang mengedarkan berita dari mulut kemulut, sehingga tidak diketahui asal berita itu.

Dasim adalah penguasa rumah untuk mengganggu penghuninya yang tidak mengucapkan salam atau tidak ingat kepada Allah SWT , sehingga diantara mereka berselisih dan bercerai atau saling memukul.

Wilhan adalah pengganggu wudhu, shalat dan ibadah lain ( sehingga timbul was-was dalam diri orang yang ibadah ).

Minggu, 13 Juni 2010

Menjinakkan Kesombongan Diri

Allah Swt telah menciptakan segala hal di dunia ini berpasang-pasangan. Panjang-pendek, gemuk-kurus, gembrot-langsing, jauh-dekat, besar-kecil, tinggi-rendah. Begitu pula kaya-miskin, pintar-bodoh, banyak imu-miskin ilmu, pejabat teras-rakyat biasa. Semuanya serba berpasangan.

Sejak awal Allah yang Maha Gagah menegaskan bahwa perbedaan itu bukan merupakan 'kelebihan' sejati seseorang atas orang lain. Sebab, sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa : taat kepada aturan-Nya baik perintah maupun larangan. Allah berfirman dalam Qs. Al Hujarat : 13 yang artinya " Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Dan karena itu pula, perbedaan tadi bukanlah bibit untuk melahirkan kesombongan manusia, melainkan merupakan sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah Rabbul 'alamin. Hemm...qu juga pernah baca dalam sebuah hadist Rasulullah SAW yang menyatakan " Sesungguhnya Allah itu indah, suka pada keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia." ( HR. Imam Muslim )

Hadist ini menjelaskan bahwa ada dua unsur yang terkandung dalam sebuah kesombongan yakni menolak kebenaran dan merasa diri lebih tinggi dengan merendahkan orang lain.


Sooo... mulai detik ini benih-benih kesombongan tidak boleh ada didalam diri kita, apalagi sebagai pengemban dakwah. Kesombongan dan keangkuhan sesungguhnya merupakan indikasi kelemahan diri sendiri. Kesombongan dan keangkuhan merupakan perbuatan yang jauh dari simpatik. Dahulu, iblis enggan tunduk kepada Allah SWT, disebabkan karena kesombongannya. Jadi, sombong atau 'ujub ?? No way !!.......

Sepotong Cinta

Helvy Tiana Rosa

Apa kabar Cinta?"

Ini adalah pertanyaan yang selalu saya dengar ba'da salam setiap kali saya berjumpa dengan Maimon Herawati, muslimah kelahiran Padang yang merantau ke Jakarta sebagai Redaktur Majalah Wanita Islam "Ummi". Kata ini kata yang sangat sederhana namun membuncah perasaan saya setiap mendengarnya.

"Ada yang bisa saya bantu?"

Dan ini adalah sapa kedua ba'da salam yang selalu saya dengar dari rekan kerja saya, Ifa Avianty. Memandang wajahnya saya selalu merasa ringan, seakan puluhan orang mengulurkan tangannya dan siap mendekap saya.

"Apa pun yang kamu perlukan, "kalimat ini merupakan terjemahan dari senyum dan anggukan tulus teman saya, Meutia Geumala setiap kali saya datang padanya.

Tetapi tak ada yang terucap ba'da salam dan hanya keheningan sesaat setiap kali saya bertemu dengan Nurul Hidayati, seorang muslimah biasa, yang banyak membagi makna kehidupan dalam cahaya Islam kepada saya. Mata dan hati kami yang bicara dan kedua matanya yang jeli akan berkaca-kaca. Sedang saya selalu menangis , tanpa kata pun. Lalu orang-orang sekeliling kami akan menatap tak mengerti.

Setiap kali bertemu seorang saudara di sabilillah, kau akan menyadari betapa mereka berarti dan meninggalkan jejaknya dalam hatimu walau jarak dan waktu membentang . Maka tinggalkanlah juga jejakmu di hati saudara fillah yang kau cintai. Dan kau tak akan merugi sedikitpun.